Translate

Saturday, August 23, 2014

Puisi: Langit Merah Peristiwa Tujuh Belas...


Langit itu kelam semakin suram,
Tiada cahaya mentari seperti biasa,
Yang tinggal hanyalah awan hitam,
Bersama khabar yang kelam,
Lalu awan  itu pun menitiskan air mata,
Menangisi peristiwa pilu itu,
Langit itu pun menjadi merah,
Menjadi tanda tragedi berdarah,
Lantai Bumi dirobek tragedi itu,
Meninggalkan bekas luka semakin parah,
Lalu mengalirlah darah itu ke tanah,
Tanah itu menjadi pemangku yang memeluk jenazah,
Tanah itu kini tidak berseri lagi,
Kerana ia turut sama menangisi peritiwa itu,
Tujuh Belas Julai Dua Ribu Empat Belas menjadi saksi peristiwa itu,
Sungguh tarikh itu akan diingati untuk selamanya,
Oleh manusia sekalian dunia,
Dua Puluh Dua Ogos Dua Ribu Empat Belas menjadi hari berkabung negara,
Membawa jenazah MH Satu Tujuh pulang bersama tangisan hiba,
Sungguh peritiwa itu menjadikan hati semakin lara,
Seperti ditoreh belati berduri terasa pedihnya,
Meninggalkan luka yang tidak akan dilupa...



p/s: Puisi ini adalah nukilan sepenuhnya saya selaku pemilik dan penulis blog ini                                               (http://merpatiputih88.blogspot.com/) . Hak Cipta Terpelihara. Sebarang bentuk penerbitan semula adalah dilarang sama sekali.... Akhir kata salam takziah buat semua keluarga dan sahabat handai mangsa tragedi MH 17. Semoga anda semua tabah selalu. Al-Fatihah...

Special Notes For My Dear Darling

"Your love is like an ocean that’s flows into my soul,

Your voice is sweet like music that calms my lonely world,

Your hands is my protection from hurt deep down inside,

I can’t do much without you, I can't go on alone"~merpatiputih88.



Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...